Selamat datang di CaraGampang.Com

Objek Wisata Wajo Part 2

Kamis, 06 September 20120 komentar


Agro Wisata Sutra


Mendengar kata Sengkang, yang terbayang adalah tenunan kain sutra dan ikat khas Bugis.
Dan mendengar kata tenunan, yang terbayang adalah proses pembuatan yang sangat rumit.
Memang begitulah kenyataannya, terbukti ketika kami datang berkunjung, 2 jam penjelasan dirasa tidak cukup, karena otak ini tidak mampu membayangkan dengan detail proses pembuatan kain tenun ataupun ikat.

Adalah Ibu Megawati, yang pastinya bukan mantan presiden Indonesia yang kita kenal, tetapi seorang ibu generasi ketiga dalam keluarganya yang dengan setia telah turun temurun membuat tenunan kain di Sengkang.
Ia mencoba menjelaskan cara membuat kain tenunan tersebut.

Alat tenun yang digunakan disebut dengan Bolu-Bolu atau Rumah-Rumah.
Benang pun dibentangkan secara 2 arah, yang lurus memanjang disebut dengan Saunya, yang lebih pendek dan melintang disebut dengan Pasulunya.
Yang unik sekaligus membuat kagum dan tercengang, adalah jumlah benang yang digunakan untuk Saunya.

Terdapat 3580 lubang kecil yang berjajar rapi di tengah-tengah Saunya dan setiap lubang ini harus diisi dengan satu buah benang.
Untuk melakukan hal ini, dibutuhkan waktu 4 jam, yang berarti untuk memasukkan 1 benang ke dalam 1 lubang membutuhkan waktu kurang lebih 4 detik.
Tak terbayang berapa besar kesabaran yang harus dimiliki orang yang bertugas memasukkan benang satu persatu tanpa terlewat.

Setelah itu, dengan gerakan yang sistematis, Ibu Megawati pun mulai menenun.
Sinkronisasi antara tangan dan kaki dalam kecepatan yang sulit ditangkap secara kasat mata.
Memang tidak mudah untuk mengerjakan tenunan menggunakan Bolu-Bolu ini, terutama bila kita tidak terbiasa.
Umumnya diperlukan 2-3 bulan untuk membiasakan diri dengan alat ini, sehingga tidak jarang mahasiswa atau turis yang datang untuk belajar menenun, pulang tanpa hasil karena akhirnya menyerah.

Ada 2 jenis benang yang biasa digunakan untuk menenun, benang sutra dan benang viskos.
Lain dengan benang sutra yang asli dibuat dari alam, benang viskos ini merupakan benang yang berasal dari serat buatan, sehingga wajar kalau tenunan viskos harganya lebih murah dibandingkan tenunan sutra.
Satu lembar kain tenun sutra asli biasanya dijual dengan harga sekitar 150.000 rupiah per meter, sedangkan untuk harga untuk kain tenun viskos  berkisar antara 75.000-100.000 rupiah per meter.
Ini umumnya berlaku jika kita membeli langsung dari penenunnya.

Dengan proses yang rumit dan membutuhkan waktu yang cukup panjang ini, terkadang harga yang ditawarkan tidak sebanding dengan nilai kain tenun itu sendiri.
Apalagi jika dijual ke mancanegara, harga kain tenun ini bisa berlipat ganda hingga jutaan rupiah.
Karena itu keberadaan kelompok atau paguyuban bersama para penenun sangatlah penting, dan hal ini jugalah yang sedang diperjuangkan di daerah Sengkang, agar para penenun ini terlindungi haknya dan tidak dirugikan oleh pengumpul atau distributor.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. mabagi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger